Thursday, 24 January 2019

Kuliah PPG Tugas Modul 1.1 Analisa Video

Tugas : Modul 1.1 Analisa Video

Masa Depan Guru Dihadapan Papan Layar Sentuh

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan keniscayaan dalam kehidupan masa kini. Hal ini ditandai dengan makin luasnya jangkauan internet. Kondisi seperti ini juga berimplikasi terhadap perkembangan pelayanan pendidikan dan konsekuensi terhadap karakteristik guru dan siswa di abad ke-21.

Video yang dibuat oleh Intel tentang model pembelajaran di mana depan adalah salah satu bentuk futurologi dalam dunia pendidikan. Mungkin hal itu masih asing di negara kita saat ini,  tetapi video tersebut bisa jadi sudah diterapkan dan sedang diciptakan di negara Barat. Di masa depan, model pembelajaran sudah tidak perlu papan tulis konvensional bahkan power point, media pembelajaran paling “canggih” saat ini, pun bisa ditinggalkan. Pembelajaran di masa depan sudah memasuki papan digital seperti teknologi layar sentuh saat ini yang sudah menguassai sendi-sendi kehidupan.

Perkembangan teknologi informasi itu membuat guru-guru saat ini harus mempersiapkan kehadiran media pembelajaran sesuai kebutuhan zaman. Kita tahu teknologi saat ini percepatannya luar biasa. Hampir setiap bulan, fitur-fitur kecanggihan alat komunikasi hadir dihadapan kita. Di sinilah mentalitas guru di masa depan perlu dipersiapkan memasuki era papan layer sentuh sebagaimana diperkenalkan oleh Intel. Guru harus mulai membiasakan diri untuk merasakan pembelajaran digital yang terus berkembang,sebagaimana dikatakan Ketua Devisi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Smart Learning Center, Ricahardus Eko Indrajit.

Guru ditantang untuk mempelajari perkembangan teknologi. Dalam video tersebut, guru memberikan materi melalui cara-cara digital. Pembelajaran era papan layar sentuh sudah tidak menggunakan buku tulis. Siswa di masa depan sudah disiapkan dengan seperangkat tablet. Dalam video tersebut, guru memposisikan diri sebagai fasilitator membantu siswa untuk dapat memanfaatkan sumber belajar yang lebih beragam.

Pembelajaran seperti ini mengarahkan siswa lebih banyak berdiskusi, memecahkan masalah, hingga memberikan ransangan berfikir dalam melakukan kegiatan proyek kelas. Dengan proses pembelajaran hibrida yang memanfaatkan teknologi informasi, dalam video tersebut, guru dapat memantau aktivitas siswa dan melakukan evaluasi secara langsung.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG2VMeE36T-wg-gjXTcoV11OjlNmSiq9zN6OL4qXJdGDWR8atq00HE-NIaEqBE_ZwU-Wa2jgwVIxgISY0eoPjANIf7LqSJ75Bxp2sV44KjKWXfJSClrWNyvczeDcxjoQXXzC9d4fkzB5I6/s1600/pnsnc.jpg

Proses pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi informasi, dalam video tersebut juga melibatkan para pakar di bidangnya. Di video tersebut seorang arsitek  bisa menjadi guru walaupun dia bukan guru. Dengan demikian, peran  guru dalam kelas hanya sebagai fasilitator. Ketika siswa belajar kontruksi bangunan, dia bisa langsung berinteraksi dengan seorang arsitek. Pendidikan di era digital memungkinkan siswa bisa mengalami dan merasakan langsung fenomena yang tertulis dalam teks. 

Dalam video itu, di masa depan, siswa juga harus siap dengan percepatan teknologi Pendidikan. Cepat atau lambat, hal itu akan sampai di negara ini. Maka, Pendidikan teknologi informasi juga harus disiapkan sebagai kurikulum yang sah baik dari segi teknis maupun moral. Pendidikan dan kurikulum teknologi informasi bukan hanya sebatas setiap siswa dengan sendirinya bisa mengoperasikan teknologi informasi, tetapi teknologi informasi yang menjadi dasar media pembelajaran juga memerlukan keterampilan khusus. 

Kemampuan seperti ini menuntun siswa untuk berfikir lebih aktif dan menyenangakn dalam suatu pembelajaran. Faktanya, banyak siswa yang mengalami kendala dalam proses belajar seperti pemahaman materi. Di lapangan, yang terjadi adalah guru lebih banyak menulis di papan daripada menjelaskan materi. Selain itu, guru langsung memberikan tugas kepada siswa. Hal ini membuat siswa kurang memahami materi. 

Dalam video tersebut, siswa memiliki kemampuan literasi digital yang baik, yakni mampu memanfaatkan teknologi informasi dengan bijak. Karena itu, siswa dapat memiliki kemampuan mengenali, menggunakan secara teknis, dan memanfaatkan aktivitas pembelajaran. Dalam video yang ditampilkan, siswa berbagi pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa tersebut. Karena itu, belajar dalam ruang virtual memungkinan berbagi informasi dan pengalaman kepada siswa lain di lain kelas maupun di seluruh dunia melalui pemanfaatan teknologi informasi,

Kerja sama tim dapat menuntun kreativitas dan inovasi seperti yang ditampilkan pada video tersebut Siswa pada era digital dituntun untuk memiliki kemampuan kerja sama secara berkelompok, bukan hanya siswa yang ada di kelas, melainkan dapat menembus batas ruang dan waktu antarsiswa di seluruh dunia. Hal ini berguna bagi pemecahan masalah yang dihadapi siswa.

Karena itu pula, saat ini, orang tua tidak perlu khawatir pada anak-anak mereka yang sudah dini terbisa memegang smartphone layar sentuh. Di masa depan, papan-papan layar sentuh yang disajikan divideo tersebut akan mereka rasakan dalam proses pembelajaran. Perkembangan di era sekarang tidak bisa dihindari. Layar sentuh sudah berada di genggaman kita semua. Sebab, di masa depan, papan layar sentuh cepat atau lambat akan dihadapi siswa. Mungkin tidak semua sekolah dapat menikmati proses pembelajaran seperti itu, akan tetapi bukan sebuah ketidakmungkinan pembelajaran seperti itu akan hadir di Indonesia.


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: