Thursday, 24 January 2019

Kuliah PPG Tugas Modul 1.3 Peran Guru dalam TIK

Tugas : Modul 1. KB 2

1. Tugas Terstruktur
Berikut sumber referensi yanga ada di buku maupun jurnal tentang peran guru di era digital abad ke-21 sesuai standar teknoloogi pendidikan nasional untukk guru!
Surya (2003) mengemukakan kompetensi profesional adalah berbagai kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya sebagai guru profesional. Kompetensi profesional meliputi kepakaran atau keahlian dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya, rasa tanggung jawab akan tugasnya dan rasa kebersamaan dengan sejawat guru lainnya. Gumelar dan Dahyat (2002) merujuk pada pendapat Asian Institut for Teacher Education, mengemukakan kompetensi profesional guru mencakup kemampuan dalam hal yaitu  
1) mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan baik filosofis, psikologis, dan sebagainya,  
2) mengerti dan menerapkan teori belajar sesuai dengan tingkat perkembangan perilaku peserta didik,  
3) mampu menangani mata pelajaran atau bidang studi yang ditugaskan kepadanya,  
4) mengerti dan dapat menerapkan metode mengajar yang sesuai,  
5) mampu menggunakan berbagai alat pelajaran dan media serta fasilitas belajar lain,  
6) mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pengajaran,  
7) mampu melaksanakan evaluasi belajar dan  
8) mampu menumbuhkan motivasi peserta didik. 

https://indonesiamengajar.org/media/gallery/Acer_Arif_PM_Fakfak.jpg

keterampilan guru di era digital juga perlu di lebih dipertajam sebagaimana International Society for Technology in Education, membagi keterampilan guru abad 21 kedalam lima kategori, yaitu : 
a) Mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreatifitas siswa
b) Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan asessmen era digital 
c) Menjadi model cara belajar dan bekerja di era 
d) Mendorong dan menjadi model tanggung jawab dan masyarakat digital
e) Berpartisipasi dalam pengembangan dan kepemimpinan profesional 

Peningkatan kompetensi profesional dan keterampilan guru diharapkan menjadi solusi dari tantangan profesional di era digital ini.
Ranak lince. (2016). “Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru  Dalam Menghadapi Tantangan Di Era Digital”. Prosiding Temu Ilmiah Nasional Guru (Ting) Viii ,176-177.

2. Tugas Mandiri
A. Proses pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi informasi, saya arahkan lebih kepada   proses diskusi. Penggunaan media pun beragam dalam proses pembelajaran, seperti laptop, smartphone, dan kamera video. Laptop sebagai sarana pembelajaran ketika proses editing video maupun audio serta sebagai sarana untuk mencari informasi. Smartphone digunakan siswa untuk mencari sumber informasi di internet kapan pun dan di mana pun sekaligus sebagai media untuk mengumpulkan tugas secara daring. Kegemaran siswa menjadi objek utama bagi kami untuk menerapkan proses pembelajaran ini dari awal, seperti melihat video dan atau mendengarkan music dari Youtube melalui laptop. Dalam pembelajaran era digital, siswa diberikan tugas dalam bentuk essay yang yang berisikan tentang perbandingan kualitas video, baik dari segi format dan ukuran. Video dari Youtube mereka download dan ditonton untuk ditemukan perbandingannya. Proses pengumpulan tugas dengan cara meng-upload ke social media Facebook sebagai langkah awal kami memberikan pengetahuan bahwa Facebook bukan hanya sekadar media sosial untuk berinteraksi, melainkan sebagai media pembelajaran yang efektif untuk siswa.

B. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan keniscayaan dalam kehidupan masa kini. Hal ini ditandai dengan makin luasnya jangkauan internet. Faktanya siswa dapat memperoleh dan berbagi infomasi secara online. Edmodo merupakan salah satu perusahaan teknologi pendidikan yang menawarkan alat komunikasi, kolaborasi, dan pembinaan untuk guru dan sekolah K-12. (https://id.wikipedia.org/wiki/Edmodo).  Edmodo merupakan contoh konkret pada pembelajaran abad ke-21. Situs ini memungkinkan guru untuk berbagi konten, mendistribusikan kuis, tugas, dan mengelola komunikasi dengan siswa maupun orang tua secara online dengan cara bertukar komentar peserta didik dan berinteraksi antara guru dan siswa. Pengelolaan tugas dan nilai dengan hasil belajar langsung dapat diketahui. Adapun salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatkan siswa dalam pembelajaran, yaitu aplikasi presentasi, seperti Microsoft dan Powerpoint. Dua aplikasi dasar itu merupakan salah satu pengenalan awal bagi siswa untuk mengenal pembelajaran abad ke-21. Aplikasi tersebut akan memicu  kreativitas siswa dalam mengembangkan materi presentasi. Dengan begitu, siswa dapat memanfaatkan teknologi multimedia yang dapat diintegrasikan pada aplikasi tersebut.

C. Pesatnya kemajuan pemanfaatan teknologi dan media informasi terbukti saat orang-orang mengenal Youtube. Faktanya, Youtube menjadi media paling banyak diminati dalam penyampaian video materi secara online, menjadi bahan interaksi, dan tutorial bagi sumber pembelajaran. Youtube tidak hanya sebagai bahan penyampaian materi, melainkan juga sebagai sarana media sosial untuk saling bertukar pendapat melalui komentar yang disediakan di bawah video. Hal ini sesuai dengan laporan Nielsen pada tahun 2012 yang menunjukkan adanya peningkatan penggunakan teknologi terutama pada situs media sosial. 

D. Beberapa kemampuan yang dapat dikembangkan guru untuk menunjukkan potensinya terkait tugas dan perannya di era digital abad ke-21.


1. Interactive Instruction (Pembelajaran Interaktif) 
Proses pembelajaran ini menunjukkan bahwa kegiatan seorang guru di era digital berisi presentasi yang kaya akan media. Hal itu dapat dilakukan dengan mendatangkan narasumber atau pakar ahli di bidang yang diminati siswa, secara langsung melalui konferensi video online dengan tablet atau laptop. Guru juga dapat mengetahui perbincangan siswa dan pakar tersebut sehingga bisa menilai keaktifan siswa dan untuk memperoleh informasi yang lebih dalam dari pakarnya.  

2. Personal Response System (PRS)
Penggunaan PRS selama pembelajaran mampu meningkatkan interaksi antara peserta didik dan guru di kelas guna menghasilkan hasil pembelajaran yang lebih baik. Penggunaan PRS pada dunia pendidikan sebagai media informasi guru untuk mengukur pemahaman siswa terhadap konsep, membandingkan sikap siswa terhadap ide-ide yang berbeda sehingga guru dapat menggunakan informasi ini untuk membimbing jalannya diskusi guna membuat keputusan pembelajaran yang dibutuhkan siswa. Keadaan seperti ini akan membuat proses pembelajaran menjadi efektif dan guru sebagai motivator dapat mengenali siswa yang mengalami kendala dalam proses pembelajaran.

3. Mobile Assessment Tools
Perangkat seluler tidak hanya menghemat waktu dalam sehari-hari melainkan juga dalam media pembelajaran. Weinstein mengemukakan sumber komputasi seluler (mobile computing resources) memungkinkan guru untuk merekam data assessmen siswa secara langsung dalam perangkat seluler (mobile Device) yang mentransfer data ke komputer untuk membuat laporan. Penilaian seluler dapat menjadi penghemat waktu yang baik bagi guru dan memungkinkan siswa untuk menerima umpan balik yang lebih baik dan lebih cepat. Sebagai Contoh Perangkat digital seluler digunakan siswa dalam observasi lapangan untuk memperoleh data, memberikan contoh, melaksanakan tugas di lokasi dan mengisi formulir tugas digital, yang kemudian dikirimkan situs web mobile ke sistem portofolio yang terkait. Data penilaian yang mudah diundunh dan aman serta menawarkan berbagai opsi laporan dari seluruh siswa dikelas hingga secara perorangan. 

4. Community of Practice (Komunitas Praktik) 
Komunitas praktik bukan sekadar koneksi antarorang. Interaksi internet ini memungkinkan seseorang saling bertukar pendapat dan gagasan pada bidang minat yang sama. Guru di era digital juga berpartisipasi dalam kegiatan community of practice (COP), yang mempunyai tujuan sama dari seluruh penjuru dunia saling berbagi ide dan sumber daya. Guru yang tertarik mengintegrasikan teknologi ke dalam instruksi dapat memanfaatkan sumber daya dan pakar ahli, mentor, dan rekan-rekan baru yang didukung oleh berbagai komunitas web. Pembelajaran dengan memanfaatkan komunitas praktik akan mendapatkan hasil yang lebih baik untuk menemukan ide baru dalam proses pembelajaran karna interaksinya antar guru seluruh dunia.

E. Peran Guru di era abad 21 meliputi di antaranya 

1. Mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreatifitas siswa. 
Melibatkan siswa dalam menggali isu dunia nyata (real world) dan memecahkan permasalahan otentik menggunakan tool dan sumber-sumber digital. Mendorong, mendukung dan memodelkan penemuan dan pemikiran kreatif dan inovatif. Mendorong refleksi siswa menggunakan tool kolaboratif untuk menunjukan dan mengklarifikasi pemahaman, pemikiran, perencanaan konseptual dan proses kreatif siswa. Memodelkan konstruksi pengetahuan kolaboratif dengan cara melibatkan diri belajar dengan siswa, kolega, dan orang-orang lain baik melalui aktifitas tatap muka maupun melalui lingkungan virtual.

2. Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan penilaian Pembelajaran Digital-Age. 
Mengembangkan lingkungan belajar yang kaya akan teknologi yang memungkinkan semua siswa merasa ingin tahu dan menjadi partisipan aktif dalam menyusun tujuan belajarnya, mengelola belajarnya sendiri dan mengukur perkembangan belajarnya sendiri. Merancang atau mengadaptasi pengalaman belajar yang tepat yang mengintegrasikan tools dan sumebr digital untuk mendorong belajar dan kreatifitas siswa. Melakukan kostumisasi dan personalisasi aktifitas belajar yang dapat memenuhi strategi kerja gaya belajar dan kemampuan menggunakan tools dan sumber-sumber digital yang beragam. Menyediakan alat evaluasi formatif dan sumatif yang bervariasi sesuai dengan standar teknologi dan konten yang dapat memberikan informasi yang berguna bagi proses belajar siswa maupun pembelajaran secara umum.

3. Model Kerja dan Belajar Digital-Age 
Menunjukkan kemahiran dalam sistem teknologi dan mentransfer pengetahuan ke teknologi dan situasi yang baru. Berkolaborasi dengan siswa, sejawat, dan komunitas menggunakan tool-tool dan sumber  digital untuk mendorong keberhasilan dan inovasi siswa. Mengkomunikasikan ide/gagasan secara efektif  kepada siswa, orang tua, dan sejawat menggunakan aneka ragam format media digital. Mencontohkan dan memfasilitasi penggunaan secara efektif daripada tools digital terkini untuk menganalisis, mengevaluasi dan memanfaatkan sumber informasi tersebut untuk mendukung penelitian dan belajar. 


4. Mempromosikan dan Model Digital Citizenship dan Tanggung Jawab 
Menghargai hak cipta, hak kekayaan intelektual dan dokumentasi sumber belajar. Memenuhi kebutuhan pembelajar yang beragam dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan memberikan akses yang memadai terhadap tool-tool digital dan sumber belajar digital lainnya. Mendorong dan mencontohkan etika digital tanggung jawab interkasi sosial terkait dengan penggunaan teknologi informasi. Mengembangkan dan mencontohkan pemahaman budaya dan kesadaran global melalui keterlibatan/partisipasi dengan kolega dan siswa dari budaya lain menggunakan tool komunikasi dan kolaborasi digital.

5. Terlibat dalam pertumbuhan professional dan kepemimpinan
Berpartisipasi dalam komunitas lokal dan global untuk menggali penerapan teknologi kreatif untuk meningkatkan pembelajaran. Menunjukkan kepemimpinan dengan mendemonstrasikan visi infusi teknologi, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan bersama dan penggabungan komunitas, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan teknologi kepada orang lain. Mengevaluasi dan merefleksikan penelitian-penelitian dan praktek profesional terkini terkait dengan penggunaan efektif daripada tool-tool dan sumber digital untuk mendorong keberhasilan pembelajaran. Berkontribusi terhadap efektifitas, vitalitas, dan pembaharuan diri terkait dengan profesi  guru baik di sekolah maupun dalam komunitas.


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: