Kamis, 24 Januari 2019

Mengembalikan data yang hilang dengan GET DATA BACK

Mengembalikan data yang hilang dengan GET DATA BACK

Data sangat penting. apalagi itu data skripsi, data kantor disimpan di komputer atau hard drive laptop. apa yang akan terjadi jika data hilang atau formulir kontak, atau bahkan hardiks yang berisi data penting yang mengenai menginstal Sistem Operasi (OS) lainnya. Tapi, jangan khawatir, saya akan mencoba memberi Anda solusi untuk kehilangan data dan bahkan diformat. Kehilangan data dapat disebabkan oleh korsleting, penghapusan permanen dengan Shift + Delete, dan memformat ulang hard drive. Data ini sebenarnya tidak hilang secara permanen karena data masih disimpan di sektor hard disk tetapi tidak terlihat. Dan data ini masih bisa dikembalikan dengan menggunakan program salah satunya adalah Dapatkan Data Kembali. Yang penting harddisk masih dalam kondisi hidup normal.

Get Data Back sendiri ada dua jenis :

1. Get Data Back for FAT32 : untuk mengembalikan data pada partisi FAT32 partition
2. Get Data Back for NTFS : untuk mengembalikan data pada partisi NTFS partition

Jadi sebelum Anda memulai proses, pastikan jenis partisi apa yang akan Anda pemulihan data, FAT32 atau NTFS.

Langsung aja, Data Recovery Cara Mendapatkan Data Kembali:
Kebetulan kali ini saya menggunakan Get Data Back 2:31 untuk NTFS untuk mengembalikan data yang hilang di hard drive dengan partisi NTFS
Alat persiapan:

1. Dapatkan Program Data Kembali menjadi versi lengkap,

jika tidak penuh Anda hanya akan dapat melihat data Anda tetapi tidak dapat mengembalikan (menyalin) data Anda kembali. Anda dapat mengunduh program ini di 4shared.com, rapidlibrary.com, dll, sangat banyak sekali dapat ditemukan.

2. Komputer dengan Windows.

3. Hard Drive atau Flash disk untuk menghasilkan pemulihan ruang penyimpanan dengan kapasitas yang sesuai dengan data yang ingin Anda pulihkan / kembalikan.

Panduan Cara Memulihkan Data dengan Get Data Back :

1. Install the program Get Data Back di komputer normal.

2. Pasang kembali hard drive yang akan dipulihkan sebagai hard drive kedua (sekunder) di komputer normal sebelumnya.

3. Jalankan program Dapatkan Data Kembali 2:31 untuk NTFS,

4. Pastikan opsi Logical Drives dipilih, lanjutkan ke Next.

5. Pilih partisi / hard drive yang akan di pulihkan secara keseluruhan. Dalam contoh ini saya memilih partisi pertama pada hard disk I. (yang ada di blok hijau) dan kemudian BERIKUTNYA.


6. Pilih sesuai dengan kebutuhan Anda. "Search Entire Drive" akan melakukan pemindaian melintasi permukaan hard drive. Opsi "Cari Drive Sebagian" hanya akan memindai ke bagian yang kita pilih. Saya pilih "Search Partial Drive", Selanjutnya.


7. Kemudian program akan menjalani Get data Back scanning data. Proses ini akan memakan waktu, tergantung pada kecepatan CPU dan jumlah kapasitas hard disk pulih.


8. Setelah proses pemindaian selesai, akan terlihat seperti gambar di bawah ini. Biasanya ada banyak pilihan, ini dicontoh kebetulan bahwa ada 2 pilihan. Semua opsi yang berisi data yang Anda pulihkan. Anda dapat memilih yang pada gilirannya dengan menekan menu BACK. Untuk pertama kalinya pilih bagian atas. Kemudian pilih NEXT .


9. Get Data Back akan memulihkan data Anda.


10. Setelah proses, itu akan menunjukkan pemulihan data direktori Anda siap. Pilih data yang ingin Anda pulihkan. Jika sudah ditemukan, klik kanan pada folder dan pilih Salin dan Simpan di media sekunder yang telah Anda persiapkan sebelumnya.


"Jangan menyimpan hasil pemulihan file ini di drive / partisi Anda pemulihan saat ini. Ini bisa menyebabkan kehilangan data lebih besar."


11. Done

Dapatkan Data Kembali program ini, sudah sering saya gunakan, dan hasilnya cukup memuaskan, walaupun terkadang ada beberapa file yang rusak tidak disimpan. File yang rusak disebabkan oleh akumulasi file lama dengan file baru atau bahkan karena hard disk telah rusak secara fisik dalam disk untuk menyimpan data. Namun minimal masih banyak file yang bisa disimpan.

pengalaman saya, data saya sekali dalam format. dan tekan install linux. tetapi dengan GetDataBack ini. data dapat dikembalikan. Terima kasih telah mengunjungi blog saya yang sederhana.
Semoga berhasil.

DOWNLOAD FULL Get Data Back for FAT32/NTFS : Here
Kuliah PPG Tugas Modul 1.4 Pendidikan dan pembelajaran di abad ke-21

Kuliah PPG Tugas Modul 1.4 Pendidikan dan pembelajaran di abad ke-21

Pendidikan dan pembelajaran di abad ke-21 menuntut proses penilaian yang relevan terhadap model pembelajaran abad ke-21. Bentuk penilaian-penilaian yang selama ini sudah ada masih dipakai, tetapi disempurnakan lagi sesuai kondisi zaman, yakni era Pendidikan digital. 

Sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian efektif pada pembelajaran abad ke-21, sebagaimana tertera dalam diktat “Merancang dan Menilai Pembelajaran Abad ke-21” yang disusun oleh tim penyusun PPG, penulis akan mengemukakan penilaian pembelajaran di abad ke-21 yang meliputi tiga komponen, yakni penilaian autentik, penilaian portfolio, dan penilaian tradisional.


Penilaian autentik adalah bentuk penilaian berupa daftar cek list, skala sikap, daftar peringkat, dan rubrik dengan menyesesuaikan dengan isi materi dan keterampilan yang dipelajari siswa di dunia nyata. Secara praktis, jika penilaian ini digunakan dalam prinsip pembelajaran di sekolah tempat penulis mengajar, langkah-langkah yang dilakukan adalah penilaian sikap siswa di lingkungan sekolah dan penilaian ranking yang dilakukan pada saat ujian akhir semester.

Penilaiaan portfolio adalah permintaan untuk siswa merefleksikan dirinya pada pembelajran presentasi yang sudah dilakukan. Dalam penilaian ini, yang diharapkan adalah produk yang dihasilkan siswa seperti presentasi dapat menjadi bukti fisik dari hasil karya siswa atau berisikan hasil pekerjaan siswa berupa karya digital.

Penilaian tradisional pada dasarnya adalah penilaian yang sampai saat ini masih dilakukan banyak guru di sekolah. Penilaian ini tujuannya adalah guru mengathui sejauh mana pengetahuan dan keterampilan diserap dengan baik oleh siswa. Instrument penilaian ini meliputi soal pilihan ganda, mengisi bagian yang kosong, isian singkat, benar salah, dan isian singkat. 

Kuliah PPG Tugas Modul 1.3 Peran Guru dalam TIK

Kuliah PPG Tugas Modul 1.3 Peran Guru dalam TIK

Tugas : Modul 1. KB 2

1. Tugas Terstruktur
Berikut sumber referensi yanga ada di buku maupun jurnal tentang peran guru di era digital abad ke-21 sesuai standar teknoloogi pendidikan nasional untukk guru!
Surya (2003) mengemukakan kompetensi profesional adalah berbagai kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya sebagai guru profesional. Kompetensi profesional meliputi kepakaran atau keahlian dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya, rasa tanggung jawab akan tugasnya dan rasa kebersamaan dengan sejawat guru lainnya. Gumelar dan Dahyat (2002) merujuk pada pendapat Asian Institut for Teacher Education, mengemukakan kompetensi profesional guru mencakup kemampuan dalam hal yaitu  
1) mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan baik filosofis, psikologis, dan sebagainya,  
2) mengerti dan menerapkan teori belajar sesuai dengan tingkat perkembangan perilaku peserta didik,  
3) mampu menangani mata pelajaran atau bidang studi yang ditugaskan kepadanya,  
4) mengerti dan dapat menerapkan metode mengajar yang sesuai,  
5) mampu menggunakan berbagai alat pelajaran dan media serta fasilitas belajar lain,  
6) mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pengajaran,  
7) mampu melaksanakan evaluasi belajar dan  
8) mampu menumbuhkan motivasi peserta didik. 

https://indonesiamengajar.org/media/gallery/Acer_Arif_PM_Fakfak.jpg

keterampilan guru di era digital juga perlu di lebih dipertajam sebagaimana International Society for Technology in Education, membagi keterampilan guru abad 21 kedalam lima kategori, yaitu : 
a) Mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreatifitas siswa
b) Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan asessmen era digital 
c) Menjadi model cara belajar dan bekerja di era 
d) Mendorong dan menjadi model tanggung jawab dan masyarakat digital
e) Berpartisipasi dalam pengembangan dan kepemimpinan profesional 

Peningkatan kompetensi profesional dan keterampilan guru diharapkan menjadi solusi dari tantangan profesional di era digital ini.
Ranak lince. (2016). “Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru  Dalam Menghadapi Tantangan Di Era Digital”. Prosiding Temu Ilmiah Nasional Guru (Ting) Viii ,176-177.

2. Tugas Mandiri
A. Proses pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi informasi, saya arahkan lebih kepada   proses diskusi. Penggunaan media pun beragam dalam proses pembelajaran, seperti laptop, smartphone, dan kamera video. Laptop sebagai sarana pembelajaran ketika proses editing video maupun audio serta sebagai sarana untuk mencari informasi. Smartphone digunakan siswa untuk mencari sumber informasi di internet kapan pun dan di mana pun sekaligus sebagai media untuk mengumpulkan tugas secara daring. Kegemaran siswa menjadi objek utama bagi kami untuk menerapkan proses pembelajaran ini dari awal, seperti melihat video dan atau mendengarkan music dari Youtube melalui laptop. Dalam pembelajaran era digital, siswa diberikan tugas dalam bentuk essay yang yang berisikan tentang perbandingan kualitas video, baik dari segi format dan ukuran. Video dari Youtube mereka download dan ditonton untuk ditemukan perbandingannya. Proses pengumpulan tugas dengan cara meng-upload ke social media Facebook sebagai langkah awal kami memberikan pengetahuan bahwa Facebook bukan hanya sekadar media sosial untuk berinteraksi, melainkan sebagai media pembelajaran yang efektif untuk siswa.

B. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan keniscayaan dalam kehidupan masa kini. Hal ini ditandai dengan makin luasnya jangkauan internet. Faktanya siswa dapat memperoleh dan berbagi infomasi secara online. Edmodo merupakan salah satu perusahaan teknologi pendidikan yang menawarkan alat komunikasi, kolaborasi, dan pembinaan untuk guru dan sekolah K-12. (https://id.wikipedia.org/wiki/Edmodo).  Edmodo merupakan contoh konkret pada pembelajaran abad ke-21. Situs ini memungkinkan guru untuk berbagi konten, mendistribusikan kuis, tugas, dan mengelola komunikasi dengan siswa maupun orang tua secara online dengan cara bertukar komentar peserta didik dan berinteraksi antara guru dan siswa. Pengelolaan tugas dan nilai dengan hasil belajar langsung dapat diketahui. Adapun salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatkan siswa dalam pembelajaran, yaitu aplikasi presentasi, seperti Microsoft dan Powerpoint. Dua aplikasi dasar itu merupakan salah satu pengenalan awal bagi siswa untuk mengenal pembelajaran abad ke-21. Aplikasi tersebut akan memicu  kreativitas siswa dalam mengembangkan materi presentasi. Dengan begitu, siswa dapat memanfaatkan teknologi multimedia yang dapat diintegrasikan pada aplikasi tersebut.

C. Pesatnya kemajuan pemanfaatan teknologi dan media informasi terbukti saat orang-orang mengenal Youtube. Faktanya, Youtube menjadi media paling banyak diminati dalam penyampaian video materi secara online, menjadi bahan interaksi, dan tutorial bagi sumber pembelajaran. Youtube tidak hanya sebagai bahan penyampaian materi, melainkan juga sebagai sarana media sosial untuk saling bertukar pendapat melalui komentar yang disediakan di bawah video. Hal ini sesuai dengan laporan Nielsen pada tahun 2012 yang menunjukkan adanya peningkatan penggunakan teknologi terutama pada situs media sosial. 

D. Beberapa kemampuan yang dapat dikembangkan guru untuk menunjukkan potensinya terkait tugas dan perannya di era digital abad ke-21.


1. Interactive Instruction (Pembelajaran Interaktif) 
Proses pembelajaran ini menunjukkan bahwa kegiatan seorang guru di era digital berisi presentasi yang kaya akan media. Hal itu dapat dilakukan dengan mendatangkan narasumber atau pakar ahli di bidang yang diminati siswa, secara langsung melalui konferensi video online dengan tablet atau laptop. Guru juga dapat mengetahui perbincangan siswa dan pakar tersebut sehingga bisa menilai keaktifan siswa dan untuk memperoleh informasi yang lebih dalam dari pakarnya.  

2. Personal Response System (PRS)
Penggunaan PRS selama pembelajaran mampu meningkatkan interaksi antara peserta didik dan guru di kelas guna menghasilkan hasil pembelajaran yang lebih baik. Penggunaan PRS pada dunia pendidikan sebagai media informasi guru untuk mengukur pemahaman siswa terhadap konsep, membandingkan sikap siswa terhadap ide-ide yang berbeda sehingga guru dapat menggunakan informasi ini untuk membimbing jalannya diskusi guna membuat keputusan pembelajaran yang dibutuhkan siswa. Keadaan seperti ini akan membuat proses pembelajaran menjadi efektif dan guru sebagai motivator dapat mengenali siswa yang mengalami kendala dalam proses pembelajaran.

3. Mobile Assessment Tools
Perangkat seluler tidak hanya menghemat waktu dalam sehari-hari melainkan juga dalam media pembelajaran. Weinstein mengemukakan sumber komputasi seluler (mobile computing resources) memungkinkan guru untuk merekam data assessmen siswa secara langsung dalam perangkat seluler (mobile Device) yang mentransfer data ke komputer untuk membuat laporan. Penilaian seluler dapat menjadi penghemat waktu yang baik bagi guru dan memungkinkan siswa untuk menerima umpan balik yang lebih baik dan lebih cepat. Sebagai Contoh Perangkat digital seluler digunakan siswa dalam observasi lapangan untuk memperoleh data, memberikan contoh, melaksanakan tugas di lokasi dan mengisi formulir tugas digital, yang kemudian dikirimkan situs web mobile ke sistem portofolio yang terkait. Data penilaian yang mudah diundunh dan aman serta menawarkan berbagai opsi laporan dari seluruh siswa dikelas hingga secara perorangan. 

4. Community of Practice (Komunitas Praktik) 
Komunitas praktik bukan sekadar koneksi antarorang. Interaksi internet ini memungkinkan seseorang saling bertukar pendapat dan gagasan pada bidang minat yang sama. Guru di era digital juga berpartisipasi dalam kegiatan community of practice (COP), yang mempunyai tujuan sama dari seluruh penjuru dunia saling berbagi ide dan sumber daya. Guru yang tertarik mengintegrasikan teknologi ke dalam instruksi dapat memanfaatkan sumber daya dan pakar ahli, mentor, dan rekan-rekan baru yang didukung oleh berbagai komunitas web. Pembelajaran dengan memanfaatkan komunitas praktik akan mendapatkan hasil yang lebih baik untuk menemukan ide baru dalam proses pembelajaran karna interaksinya antar guru seluruh dunia.

E. Peran Guru di era abad 21 meliputi di antaranya 

1. Mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreatifitas siswa. 
Melibatkan siswa dalam menggali isu dunia nyata (real world) dan memecahkan permasalahan otentik menggunakan tool dan sumber-sumber digital. Mendorong, mendukung dan memodelkan penemuan dan pemikiran kreatif dan inovatif. Mendorong refleksi siswa menggunakan tool kolaboratif untuk menunjukan dan mengklarifikasi pemahaman, pemikiran, perencanaan konseptual dan proses kreatif siswa. Memodelkan konstruksi pengetahuan kolaboratif dengan cara melibatkan diri belajar dengan siswa, kolega, dan orang-orang lain baik melalui aktifitas tatap muka maupun melalui lingkungan virtual.

2. Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan penilaian Pembelajaran Digital-Age. 
Mengembangkan lingkungan belajar yang kaya akan teknologi yang memungkinkan semua siswa merasa ingin tahu dan menjadi partisipan aktif dalam menyusun tujuan belajarnya, mengelola belajarnya sendiri dan mengukur perkembangan belajarnya sendiri. Merancang atau mengadaptasi pengalaman belajar yang tepat yang mengintegrasikan tools dan sumebr digital untuk mendorong belajar dan kreatifitas siswa. Melakukan kostumisasi dan personalisasi aktifitas belajar yang dapat memenuhi strategi kerja gaya belajar dan kemampuan menggunakan tools dan sumber-sumber digital yang beragam. Menyediakan alat evaluasi formatif dan sumatif yang bervariasi sesuai dengan standar teknologi dan konten yang dapat memberikan informasi yang berguna bagi proses belajar siswa maupun pembelajaran secara umum.

3. Model Kerja dan Belajar Digital-Age 
Menunjukkan kemahiran dalam sistem teknologi dan mentransfer pengetahuan ke teknologi dan situasi yang baru. Berkolaborasi dengan siswa, sejawat, dan komunitas menggunakan tool-tool dan sumber  digital untuk mendorong keberhasilan dan inovasi siswa. Mengkomunikasikan ide/gagasan secara efektif  kepada siswa, orang tua, dan sejawat menggunakan aneka ragam format media digital. Mencontohkan dan memfasilitasi penggunaan secara efektif daripada tools digital terkini untuk menganalisis, mengevaluasi dan memanfaatkan sumber informasi tersebut untuk mendukung penelitian dan belajar. 


4. Mempromosikan dan Model Digital Citizenship dan Tanggung Jawab 
Menghargai hak cipta, hak kekayaan intelektual dan dokumentasi sumber belajar. Memenuhi kebutuhan pembelajar yang beragam dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan memberikan akses yang memadai terhadap tool-tool digital dan sumber belajar digital lainnya. Mendorong dan mencontohkan etika digital tanggung jawab interkasi sosial terkait dengan penggunaan teknologi informasi. Mengembangkan dan mencontohkan pemahaman budaya dan kesadaran global melalui keterlibatan/partisipasi dengan kolega dan siswa dari budaya lain menggunakan tool komunikasi dan kolaborasi digital.

5. Terlibat dalam pertumbuhan professional dan kepemimpinan
Berpartisipasi dalam komunitas lokal dan global untuk menggali penerapan teknologi kreatif untuk meningkatkan pembelajaran. Menunjukkan kepemimpinan dengan mendemonstrasikan visi infusi teknologi, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan bersama dan penggabungan komunitas, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan teknologi kepada orang lain. Mengevaluasi dan merefleksikan penelitian-penelitian dan praktek profesional terkini terkait dengan penggunaan efektif daripada tool-tool dan sumber digital untuk mendorong keberhasilan pembelajaran. Berkontribusi terhadap efektifitas, vitalitas, dan pembaharuan diri terkait dengan profesi  guru baik di sekolah maupun dalam komunitas.

Kuliah PPG Tugas Modul 1.2 Karakteristik Siswa Abad ke-21

Kuliah PPG Tugas Modul 1.2 Karakteristik Siswa Abad ke-21

Tugas : Modul 1.2 Analisis Ringkas

Karakteristik Siswa Abad ke-21

Dalam bagian materi sebagaimana yang telah Anda baca dan pahami, beberapa materi pokok yang meliputi diskripsi dan analisis tentang karakter utama masyarakat abad 21 dan berbagai konsekuensi perkembangannya. Sederet pertanyaan kemudian bisa diajukan terkait dengan perubahan moda pembelajaran pada lembaga pendidikan, bagaimana konsekuensinya terhadap karakteristik guru abad 21?, dan bagaimana pula konsekuensinya terhadap karakteristik siswa?. Oleh karena itu, silahkan Anda merenungkan perkembangan baru abad 21 yang telah memasuki era digital, dan kemudian buatlah analisis singkat tentang implikasinya terhadap proses pembelajaran pada masing-masing lembaga sekolah Anda. Kemudian silakan membuat analisis tentang konsekuensi perkembangan pembelajaran baru abad 21 tersebut bagi profesi Anda sebagai guru menghadapi tantangan pembelajaran era digital yang berangkat dari situasi dan kondisi riil pada lembaga sekolah Anda. Tipologi atau profil guru ideal seperti apa menurut Anda guru yang sesuai dengan karakteristik guru abad 21? Akhirnya silakan adakan analisis ringkas tentang karakteristik siswa abad 21 yang berangkat dari kondisi riil yang Anda hadapi sehari pada sekolah Anda. ????


Melalui smartphone, siswa zaman sekarang sudah bisa dengan mudah belajar sesuai dengan yang diinginkan. Mesin pencarian yang semakin marak dan populer seperti Google dan Yahoo menjadi fasilitas utama untuk mendapatkan berbagai informasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Generasi muda saat ini yang bergerak di bidang industri kreatif semakin banyak. Pun industri daring saat ini menjadi tumpuan harapan bangsa indonesia.

Abad ke-21 menuntut karakteristik siswa untuk memiliki keterampilan belajar dan inovasi yang berkait dengan kemampuan berfikir kritis. Kemampuan ini akan menuntut kebebasan berfikir dalam suatu proses pembelajaran. Murid sudah harus dipandang sebagai subyek aktif yang memiliki daya seleksi dan daya interpretasi serta daya kreasi tinggi terhadap topik apa yang diangkat dalam suatu proses pembelajaran.

Akan tetapi, faktanya dalam proses belajar mengajar di lembaga sekolah sekarang ini masih banyak siswa cenderung tidak paham pada materi sehingga mereka kesulitan untuk bertanya bahkan takut untuk bertanya. Hal ini dikarekan pendekatan lebih terfokus pada guru sebagai pusat pembelajaran.

Dalam hal ini pendekatan seperti itu sudah tidak cocok untuk siswa abad ke-21 jika kita sebagai guru ingin membentuk karakter siswa yang memiliki kemampuan berfikir kritis. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran dengan metode diskusi, curah pendapat, dan tugas proyek akan membantu dan melatih siswa untuk memiliki kemampuan bertanya dalam upaya mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan pemecahan masalah.

Keahlian literasi digital dan literasi ICT merupakan salah satu tuntutan siswa abad 21. Mereka yang memiliki kemampuan mengenali, menggunakan secara teknis, dan memanfaatkan aktifvitas pembelajaran akan lebih adaptif terhadap perkembanngan teknologi baru yang semakin canggih. Siswa yang tidak memiliki kemampuan adaptif terhadap pembaruan teknologi terbaru cenderung akan semakin tertinggal. Akibatnya, kurang memiliki akses untuk masuk dalam dunia masyarakat siber.

Pemanfaatan teknologi ini mempermudah siswa untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan siswa lain di seluruh dunia. Siswa juga dituntut untuk memiliki kemampuan bekerja sama secara tim, bukan saja antarsiswa di kelas, melainkan antarsiswa di seluruh dunia. Dalam hal ini, apa yang ditawarkan oleh keahlian masing-masing harus benar-benar bisa dievaluasi secara tepat sehingga teruji dan bisa dipertanggugjawabkan. Karena media baru telah menyediakan infornasi yang begitu melimpah, sudah saatnya siswa abad ke-21 memiliki kemampuan belajar mandiri.

Kuliah PPG Tugas Modul 1.1 Analisa Video

Kuliah PPG Tugas Modul 1.1 Analisa Video

Tugas : Modul 1.1 Analisa Video

Masa Depan Guru Dihadapan Papan Layar Sentuh

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan keniscayaan dalam kehidupan masa kini. Hal ini ditandai dengan makin luasnya jangkauan internet. Kondisi seperti ini juga berimplikasi terhadap perkembangan pelayanan pendidikan dan konsekuensi terhadap karakteristik guru dan siswa di abad ke-21.

Video yang dibuat oleh Intel tentang model pembelajaran di mana depan adalah salah satu bentuk futurologi dalam dunia pendidikan. Mungkin hal itu masih asing di negara kita saat ini,  tetapi video tersebut bisa jadi sudah diterapkan dan sedang diciptakan di negara Barat. Di masa depan, model pembelajaran sudah tidak perlu papan tulis konvensional bahkan power point, media pembelajaran paling “canggih” saat ini, pun bisa ditinggalkan. Pembelajaran di masa depan sudah memasuki papan digital seperti teknologi layar sentuh saat ini yang sudah menguassai sendi-sendi kehidupan.

Perkembangan teknologi informasi itu membuat guru-guru saat ini harus mempersiapkan kehadiran media pembelajaran sesuai kebutuhan zaman. Kita tahu teknologi saat ini percepatannya luar biasa. Hampir setiap bulan, fitur-fitur kecanggihan alat komunikasi hadir dihadapan kita. Di sinilah mentalitas guru di masa depan perlu dipersiapkan memasuki era papan layer sentuh sebagaimana diperkenalkan oleh Intel. Guru harus mulai membiasakan diri untuk merasakan pembelajaran digital yang terus berkembang,sebagaimana dikatakan Ketua Devisi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Smart Learning Center, Ricahardus Eko Indrajit.

Guru ditantang untuk mempelajari perkembangan teknologi. Dalam video tersebut, guru memberikan materi melalui cara-cara digital. Pembelajaran era papan layar sentuh sudah tidak menggunakan buku tulis. Siswa di masa depan sudah disiapkan dengan seperangkat tablet. Dalam video tersebut, guru memposisikan diri sebagai fasilitator membantu siswa untuk dapat memanfaatkan sumber belajar yang lebih beragam.

Pembelajaran seperti ini mengarahkan siswa lebih banyak berdiskusi, memecahkan masalah, hingga memberikan ransangan berfikir dalam melakukan kegiatan proyek kelas. Dengan proses pembelajaran hibrida yang memanfaatkan teknologi informasi, dalam video tersebut, guru dapat memantau aktivitas siswa dan melakukan evaluasi secara langsung.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG2VMeE36T-wg-gjXTcoV11OjlNmSiq9zN6OL4qXJdGDWR8atq00HE-NIaEqBE_ZwU-Wa2jgwVIxgISY0eoPjANIf7LqSJ75Bxp2sV44KjKWXfJSClrWNyvczeDcxjoQXXzC9d4fkzB5I6/s1600/pnsnc.jpg

Proses pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi informasi, dalam video tersebut juga melibatkan para pakar di bidangnya. Di video tersebut seorang arsitek  bisa menjadi guru walaupun dia bukan guru. Dengan demikian, peran  guru dalam kelas hanya sebagai fasilitator. Ketika siswa belajar kontruksi bangunan, dia bisa langsung berinteraksi dengan seorang arsitek. Pendidikan di era digital memungkinkan siswa bisa mengalami dan merasakan langsung fenomena yang tertulis dalam teks. 

Dalam video itu, di masa depan, siswa juga harus siap dengan percepatan teknologi Pendidikan. Cepat atau lambat, hal itu akan sampai di negara ini. Maka, Pendidikan teknologi informasi juga harus disiapkan sebagai kurikulum yang sah baik dari segi teknis maupun moral. Pendidikan dan kurikulum teknologi informasi bukan hanya sebatas setiap siswa dengan sendirinya bisa mengoperasikan teknologi informasi, tetapi teknologi informasi yang menjadi dasar media pembelajaran juga memerlukan keterampilan khusus. 

Kemampuan seperti ini menuntun siswa untuk berfikir lebih aktif dan menyenangakn dalam suatu pembelajaran. Faktanya, banyak siswa yang mengalami kendala dalam proses belajar seperti pemahaman materi. Di lapangan, yang terjadi adalah guru lebih banyak menulis di papan daripada menjelaskan materi. Selain itu, guru langsung memberikan tugas kepada siswa. Hal ini membuat siswa kurang memahami materi. 

Dalam video tersebut, siswa memiliki kemampuan literasi digital yang baik, yakni mampu memanfaatkan teknologi informasi dengan bijak. Karena itu, siswa dapat memiliki kemampuan mengenali, menggunakan secara teknis, dan memanfaatkan aktivitas pembelajaran. Dalam video yang ditampilkan, siswa berbagi pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa tersebut. Karena itu, belajar dalam ruang virtual memungkinan berbagi informasi dan pengalaman kepada siswa lain di lain kelas maupun di seluruh dunia melalui pemanfaatan teknologi informasi,

Kerja sama tim dapat menuntun kreativitas dan inovasi seperti yang ditampilkan pada video tersebut Siswa pada era digital dituntun untuk memiliki kemampuan kerja sama secara berkelompok, bukan hanya siswa yang ada di kelas, melainkan dapat menembus batas ruang dan waktu antarsiswa di seluruh dunia. Hal ini berguna bagi pemecahan masalah yang dihadapi siswa.

Karena itu pula, saat ini, orang tua tidak perlu khawatir pada anak-anak mereka yang sudah dini terbisa memegang smartphone layar sentuh. Di masa depan, papan-papan layar sentuh yang disajikan divideo tersebut akan mereka rasakan dalam proses pembelajaran. Perkembangan di era sekarang tidak bisa dihindari. Layar sentuh sudah berada di genggaman kita semua. Sebab, di masa depan, papan layar sentuh cepat atau lambat akan dihadapi siswa. Mungkin tidak semua sekolah dapat menikmati proses pembelajaran seperti itu, akan tetapi bukan sebuah ketidakmungkinan pembelajaran seperti itu akan hadir di Indonesia.

Kamis, 06 Juli 2017

Cara Mengambil Sebagian Karakter di PHP dengan Fungsi substr()

Cara Mengambil Sebagian Karakter di PHP dengan Fungsi substr()

Mengenal Fungsi substr()
Kali ini Kampung Tapsiun akan membahas tentang Cara Mengambil Sebagian Karakter di PHP dengan Fungsi substr(). Apa Itu Fungsi substr() ? merupakan fungsi PHP untuk memotong string, atau untuk mengambil sebagian nilai dari sebuah string. Fitur ini cukup sering digunakan dalam proses pembuatan program PHP, terutama yang membutuhkan manipulasi string.

Sebagai contoh, misalkan kita memiliki sebuah string berbentuk tanggal: “14-10-1993”. Bagaimana caranya untuk mengambil nilai bulan dari string tersebut, yakni karakter “10” ?

Contoh lain, katakan NIM seorang mahasiswa terdiri dari 10 digit: “2012520038”. Dua digit pertama adalah tahun masuk mahasiswa, dua digit berikutnya kode jurusan, dan empat digit terakhir adalah no urut mahasiswa. Bagaimana cara memisahkan digit-digit ini?


Dalam kasus seperti inilah fungsi substr() diperlukan.

Fungsi substr() membutuhkan 2 buah argumen dan 1 argumen tambahan (opsional). Arguman pertama adalah string asal yang ingin diambil nilainya. Argumen kedua berupa posisi awal pemotongan, dan argumen ketiga diisi jumlah karakter yang akan diambil. Argumen kedua dan ketiga bertipe integer dan bisa positif maupun negatif.

PHP membuat penggunaan fungsi substr() dengan 6 kombinasi cara penulisan. Kita akan membahasnya satu persatu.

Cara Mengambil Karakter Dari Awal String
Penggunaan pertama fungsi substr() yang akan kita bahas adalah cara mengambil karakter yang dimulai dari awal string. Berikut contoh penggunaannya:

<?php
$kalimat = "Belajar PHP di KampungTapsiun";
$sub_kalimat = substr($kalimat,3);
echo $sub_kalimat;
// ajar PHP di Duniailkom
?>

Dalam kode diatas, saya mengambil string $kalimat mulai dari index ke-3. Jika fungsi substr() ditulis dengan 2 argumen seperti ini, dan argumen kedua bernilai positif, maka fungsi substr() akan mengembalikan nilai string $kalimat mulai dari huruf ke-4, yakni huruf “a” hingga akhir string.

Perlu menjadi catatan bahwa index string di dalam PHP dimulai dari angka 0. Sehingga fungsi substr($kalimat,3) akan mengembalikan nilai string $kalimat mulai dari huruf ke-4, dan bukan huruf ke-3.

Agar lebih yakin, anda bisa mencoba kode berikut ini:

<?php
$kalimat = "123456789";
$sub_kalimat = substr($kalimat,3);
echo $sub_kalimat;
// 456789
?>

Fungsi substr() juga memiliki argumen ketiga yang bersifat opsional (boleh diisi atau dikosongkan). Jika kita menambahkan argumen ketiga, nilai ini berfungsi sebagai penentu ‘berapa banyak jumlah karakter yang akan  diambil’. Berikut contohnya:

<?php
$kalimat = "Belajar PHP di KampungTapsiun";
$sub_kalimat = substr($kalimat,8,3);
echo $sub_kalimat;
// PHP
?>


Fungsi substr($kalimat,8,3) akan mengambil string $kalimat mulai dari index ke-8 (karakter ke-9) dan ambil sebanyak 3 karakter.

Kita juga bisa memberikan nilai negatif untuk argumen ke-3 ini, dan fungsinya akan berubah. Berikut contohnya:

<?php
$kalimat = "Belajar PHP di KampungTapsiun";
$sub_kalimat = substr($kalimat,8,-3);
echo $sub_kalimat;
// PHP di KampungTaps
?>

Fungsi substr($kalimat,8,-3) akan mengembalikan string $kalimat mulai dari index ke-8 (karakter ke-9) hingga akhir string, kecuali 3 karakter terakhir. 3 karakter terakhir ini adalah “iun”, sehingga hasil akhir kode diatas adalah: “PHP di KampungTaps”.

Contoh lainnya, apabila kita ingin mengambil string $kalimat mulai dari index ke-10 hingga akhir string, kecuali 5 karakter terakhir, maka fungsinya adalah: substr($kalimat,10,-5).

Cara Mengambil Karakter Dari Akhir String
Selain dari awal string, kita juga bisa mengambil karakter mulai dari akhir string. Caranya adalah dengan memberikan nilai negatif pada argumen kedua fungsi substr(). Langsung saja kita lihat contoh penggunaannya:

<?php
$kalimat = "Belajar PHP di KampungTapsiun";
$sub_kalimat = substr($kalimat,-14);
echo $sub_kalimat;
// Duniailkom
?>

Fungsi substr($kalimat,-14) berarti ambil 14 karakter terakhir dari string $kalimat.

Agar lebih spesifik, kita juga bisa menentukan jumlah karakter yang ingin diambil. Ini bisa didapat dengan menambahkan argumen ke-3:

<?php
$kalimat = "Belajar PHP di KampungTapsiun";
$sub_kalimat = substr($kalimat,-14,7);
echo $sub_kalimat;
// Dunia
?>

Kombinasi terakhir dari fungsi substr() adalah menggunakan angka minus untuk argumen ketiga, seperti contoh berikut:

<?php
$kalimat = "Belajar PHP di KampungTapsiun";
$sub_kalimat = substr($kalimat,-14,-3);
echo $sub_kalimat;
// KampungTaps
?>

Fungsi substr($kalimat,-14,-3) berarti ambil 14 karakter terakhir dari string $kalimat, kecuali 3 karakter terakhir, sehingga hasil kode programnya adalah: “KampungTaps”

Pengambilan sebagian nilai string cukup sering kita gunakan. PHP menyediakan fungsi substr() untuk keperluan ini. Dengan 6 kombinasi, fungsi substr() sangat praktis untuk memotong sebuah string atau mengambil sebagian nilai dari sebuah string di dalam PHP.

Terima Kasih Sudah berkunjung, Semoga atrtikel ini bermanfaat.
Bahaya Minum Sambil Berdiri yang Wajib Kamu Waspadai

Bahaya Minum Sambil Berdiri yang Wajib Kamu Waspadai

Disadari atau tidak, minum sambil berdiri banyak dilakukan oleh orang-orang termasuk kita juga. Terburu-buru mungkin bisa menjadi salah satu faktor penyebabnya. Selain itu, di beberapa kesempatan seperti pesta, upacara, tempat hiburan, olahraga, juga membuat kita terpaksa minum sambil berdiri.


Tahukah kamu, ternyata minum sambil berdiri bukan hanya tidak dianjurkan oleh ajaran agama dan etika lho, namun juga berdampak buruk bagi kesehatan. Pasalnya, dalam tubuh kita terdapat sebuah penyaring atau filter yang disebut dengan sfringer, yaitu kumpulan serabut otot berbentuk seperti cincin yang bekerja untuk membuka serta menutup jalur alamiah tubuh kita.

Dilansir dari laman wellordie.com, berikut ini bahaya yang mengancam jika hingga sekarang kita masih suka minum sambil berdiri.

Bahaya Minum Sambil Berdiri yang Patut untuk Diwaspadai


1. Minum sambil berdiri menyebabkan cipratan air yang masuk dalam perut secara mendadak akan merusak sistem cerna dan gangguan perut.

bahaya minum sambil berdiri

Ketika kita minum sambil berdiri, tenggorokan akan mengalami penyempitan dan berkerut. Secara otomatis air akan langsung masuk ke dalam tubuh tanpa melewati usus dan menciprat ke dinding perut. Cipratan inilah yang dapat merusak sistem pencernaan dalam jangka panjang. 

Juga, hal ini akan mempersulit makanan untuk digiling hancur dengan lancar pada jaringan pencernaan. Kondisi inilah yang sering membuat kita merasakan nyeri di bagian perut, perut kembung, mual, dan rasa kurang nyaman lainnya.

2. Minum sambil berdiri juga menyebabkan lambung terganggu. Mulai dari naiknya asam lambung sampai melukai dinding lambung. Mau seperti itu?

bahaya minum sambil berdiri

Lambung termasuk organ yang paling terkena dampaknya jika sering minum sambil berdiri. Tekanan air yang diminum dapat mengejutkan bagian saluran (spincter) yang menuju ke lambung hingga menyebabkan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau yang biasa disebut kenaikan asam lambung. 

Asam dalam lambung yang seharusnya bisa diencerkan justru akan tercampur naik sehingga memberikan sensasi panas di bagian perut sampai tenggorokan. Kesengsaraan lambung akibat minum sambil berdiri tak sampai disitu saja, jika sudah parah bahkan bisa mengikis dan menyebabkan luka di lambung.

Padahal, seperti kita tau bersama lambung termasuk bagian paling penting dalam sistem pencernaan, sehingga jika terjadi kerusakan pada lambung tentu akan berbahaya bagi sistem pencernaan yang lainnya.

3. Proses penyaringan yang dilakukan ginjal jadi tidak optimal dan berpotensi terjadinya gangguan saluran kandung kemih.

bahaya minum sambil berdiri

Tak hanya perut dan lambung saja yang kena imbasnya, kebiasaan minum sambil berdiri juga dapat menyebabkan filter penyaring pada ginjal tertutup, sehingga air yang kita minum akan langsung masuk menuju kandung kemih tanpa melalui proses penyaringan dulu di bagian jaringan ginjal.

Kondisi ini mempermudah penumpukan kotoran di bagian ureter yang bisa menyebabkan gangguan saluran kandung kemih. Dan jika dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan permanen di ginjal. Nggak mau kan cuci darah terus?

4. Akibat terganggunya keseimbangan cairan dalam tubuh yang tersalurkan hingga ke bagian sendi, kita lebih berisiko terkena artritis!

bahaya minum sambil berdiri

Gangguan yang satu ini mungkin mengejutkan sekali. Kok bisa ya, cuman minum sambil berdiri saja bisa memicu artritis? Jadi begini, minum sambil berdiri bisa menganggu keseimbangan cairan dalam tubuh karena air yang masuk tidak tersebar merata, termasuk ke bagian sendi. Akibatnya, terjadilah penumpukan cairan di sendi-sendi tubuh dan menyebabkan artritis.

Artritis sendiri merupakan peradangan pada sendi yang menyebabkan kaku dan pembengkakan di bagian sendi disertai dengan rasa sakit, sehingga mengakibatkan penderitanya sulit untuk bebas bergerak.

5. Tidak main-main, kebiasaan buruk ini juga berisiko bagi kesehatan jantung karena terganggunya saraf kelana.

bahaya minum sambil berdiri

Disadari atau tidak, saraf tubuh bisa menegang ketika kita minum dalam keadaan berdiri. Hal ini terjadi karena ada reaksi secara tiba-tiba dari saraf kelana (saraf otak yang ke sepuluh) yang tersebar hampir di semua organ usus. Jika berlangsung terus-menerus maka bisa memicu serangan jantung.

Sebaliknya, bila kamu minum dalam posisi duduk maka sistem parasimpatetik akan terkondisikan lebih rileks sehingga saraf tak akan tegang. Sehingga proses penyerapan air minum dan pencernaan pun bisa berjalan dengan cukup baik.

6. Karena saraf bekerja tidak semestinya, maka keseimbangan tubuh pun juga akan terganggu

bahaya minum sambil berdiri

Minum sambil berdiri dapat menyebabkan jaringan organ pada saraf pusat akan tertekan dan dipaksa untuk terus bekerja keras guna menstabilkan kondisi tubuh yang dalam keadaan tegang tanpa kita sadari.

Akibatnya, saraf-saraf tubuh dalam kondisi yang stres serta memicu munculnya disfungsi saraf. Nah ketidaknormalan dari fungsi saraf inilah yang akan berpengaruh pada keseimbangan, koordinasi otot, dan gerakan tubuh kita.

7. Pantesan kamu merasa masih haus meski sudah minum banyak, minumnya sambil berdiri sih!

bahaya minum sambil berdiri

Ternyata haus bakalan sulit hilang bila kita minum sambil berdiri. Justru, rasa haus tersebut akan bertambah. Ya, wajar saja, air yang masuk akan tersebar kemana-mana dan tak terserap sempurna oleh tubuh. Ada baiknya minum sambil duduk dan menyesap air sedikit-demi sedikit supaya terserap dengan baik.

Bagaimana? Ternyata bukan hanya banyaknya air putih saja yang harus kita perhatikan, tapi juga bagaimana kita meminumnya, termasuk salah satunya posisi tubuh saat minum. Posisi minum paling aman ialah duduk, sebab saat duduk organ pencernaan dan saraf dalam keadaan tenang sehingga bisa mengolahnya dengan baik.

Jadi, mulai sekarang tinggalkan kebiasaan buruk ini dan beralih ke kebiasaan baik yuk. Nggak susah ‘kan minum sambil duduk?. Semoga artikel ini bermanfaat. terima kasih sudah berkunjung
Contoh tata Tertib Kegiatan Prakerin

Contoh tata Tertib Kegiatan Prakerin


SISWA PRAKERIN WAJIB :

  1. Mematuhi peraturan yang berlaku di industri / perusahaan yang ditempati PRAKERIN
  2. Datang 15 menit sebelum kegiatan Prakerin dimulai
  3. Bersikap sopan dan jujur terhadap pembimbing, bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang ditempati PRAKERIN
  4. Berangkat PRAKERIN berpakaian seragam sekolah, berpakaian kerja pada waktu kerja
  5. Sebelum dan sesudah kegiatan praktik harus lapor / absen
  6. Memberitahukan kepada pembimbing / pimpinan PRAKERIN secara tertulis bila ada kesulitan atau berhalangan hadir
  7. Mengatur dan membersihkan kembali peralatan yang digunakan / pakai pada tempatnya
  8. Ketua kelompok wajib melaporkan jumlah seluruh anggotanya pada pembimbing PRAKERIN sebelum bekerja / pada waktu apel
  9. Menyerahkan agenda harian kepada pembimbing PRAKERIN
  10. Mengikuti Ujian Kompetensi dan mengambil agenda harian dari pembimbing PRAKERIN / Pimpinan Instansi, untuk sekolah
SISWA PRAKERIN DILARANG :

  1. Terlambat masuk kecuali ada ijin terlebih dahulu dari pimpinan / pembimbing atau dari keamanan
  2. Menerima tamu dari luar atau telepon, tanpa ada izin dari petugas / pimpinan
  3. Merokok di ruang lokasi kerja
  4. Rambut panjang (gondrong) bagi siswa laki-laki
  5. Pindah tempat kegiatan kerja kecuali ada izin dari pembimbing
  6. Memakai sandal pada waktu kerja
  7. Membuat peralatan / membawa barang dari luar untuk di kerjakan pada bengkel kerja, kecuali dapat izin dari pembimbing / pimpinan
  8. Keluar masuk bengkel pada jam kerja
  9. Pulang lebih dahulu sebelum selesai

SANKSI-SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB PRAKERIN

  1. Peringatan / teguran secara lisan
  2. Dikembalikan ke sekolah asal
  3. Dikeluarkan dari tempat PRAKERIN
  4. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib PRAKERIN ini tetap mengacu pada tata tertib Sekolah.